Senin, 20 Januari 2020

Master of Ceremony


Sebenernya saya sama sekali ga ada riwayat jadi master of ceremony alias MC alias Pembawa Acara, cuman klo tampil di panggung atawa didepan khalayak dan kemudian menggila nah itu ada riwayatnya. Sepanjang ingatan saya (yang ingatannya ga panjang) awal tampil di panggung pas saya masih SMP mungkin atau malah SMA awal, saat itu remaja di kampung kami mau membuat pertunjukan untuk acara 17 Agustus. Kebetulan saya tergolong yang sering ikut kegiatan remaja kampung jadi pas casting pemeran nama saya masuk. Lakon yang dibawakan waktu itu Ande-Ande Lumut dan saya memainkan peran sebagai Yuyu Kangkang. Pentas tersebut sangat-sangat sukses, skenario kami jalankan sebagaimana inginnya pembuat skenario ditambah improvisasi dari masing2 pemeran, membuat malam itu bergemuruh oleh tawa dan tepuk tangan penonton.
.
Singkat cerita dari sana kemudian saat sudah bekerja saya seringkali kedapatan peran dalam acara-acara perpisahan pegawai. Dan mungkin dari acara tersebut riwayat MC saya dimulai. Saya yang berpenampilan bak ustadz (penampilan doank lho ya) tidak disangka oleh teman-teman di purwokerto ternyata bisa menggila juga. Dan setelah itu ketika ada acara saya seringkali ditunjuk sebagai MC, padahal mah ga ada pantes-pantesnya saya, muka ga good looking, ngomong jg medok ngapak. Sempat mau menolak tapi sisi lain saya berkata "ayolah fi, coba dulu, tantangan ini, lumayan pegalaman baru...".
.
Akhirnya dengan modal nekat, muka tembok, dan siap-siap dimarahin serta siap-siap minta maaf klo salah saat nge-MC (karena pasti jadi center of attention) saya coba pengalaman baru ini. Alhamdulillah walau terseok-seok akhirnya sampe saat ini aman-aman aja pas nge-MC, walau emang harus masih banyak belajar lagi. Tapi lagi-lagi modal nekat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar