Ketika takdir cinta berbicara
Kita hanya perlu tuk jalani saja
Saat jarak dan waktu memisahkan
Yakinlah ini hanya sementara
Kadang air mata menyesakkan jiwa
Mengiringi perjalanan kita
Namun kuyakin akan semua doa
Cinta kan kuatkan kita
Cinta kan satukan kita
Ada hati yang harus kujaga
Yang rela kuisi dengan cinta
Terikat oleh janji suci dan setia
Yang buat namamu kan selalu terukir dalam jiwa
kala lisan tak mampu mengucapkan... biarlah jemari yang menuliskan... agar tiada menjadi beban... agar hati tiada diliputi kebimbangan...
Senin, 21 Oktober 2019
Jumat, 18 Oktober 2019
Lelaki tak boleh mengeluh
Laki-laki itu tak boleh mengeluh
Mengeluh dihadapan istri
Mengeluh dihadapan anak
Mengeluh dihadapan orang tua
Seberat apapun beban yang dirasa
Seruwet apapun pikirannya
Se-bergejolak apapun batinnya
Laki-laki tak boleh mengeluh
Karena laki-laki itu pemimpin keluarga
Karena laki-laki itu pun pemimpin bagi dirinya
Laki-laki hanya boleh mengeluh kepada Tuhannya
Di sepertiga malam yg sunyi dan gelap gulita
Di dalam sujud-sujudnya yg panjang
Di dalam doa-doanya yg penuh pengharapan
Mengeluh lah wahai lelaki
Sampaikan beratnya beban hidup yg kau pikul
Sampaikan ruwetnya pikiran yg kau rasa
Sampaikan gejolak batin yg melanda
Jika perlu menangis, menangislah wahai lelaki
Menangislah dihadapan Tuhanmu Yang Maha Penyayang
Bermohonlah kepada Tuhanmu Yang Maha Pemberi
Tundukkanlah hati dan dirimu serendah-rendahnya kepada Tuhanmu Yang Maha Perkasa Yang Maha Segalanya
Agar Dia angkat dan ringankan beban hidupmu
Agar Dia jernihkan dan luruskan pikiranmu
Agar Dia tenangkan gejolak batinmu
Dengan Rahmat-Nya
Dengan Barokah-Nya
Dengan Keridhoan-Nya
Dengan Segala ke Maha Besaran-Nya
Jangan mengeluh wahai lelaki
Langganan:
Postingan (Atom)