Selasa, 24 November 2009

Senandung Rindu dalam Rinai Hujan


Dingin menyergap kala langit kan turunkan hujan
Hembusan angin kala itu seakan membawa kembali sejumput kerinduan
Kerinduan yang coba kutepiskan
Namun apalah daya, karena kuhanyalah seorang insan

Perlahan rintik hujan basahi sang bumi
Damai diri menikmati harmoni alam ini
Seiring api harapan yang senantiasa terangi ruang hati
Bersamanya terus bergelora azzam dalam diri

Hujan kini terhenti
tinggalkan tetes-tetes air diranting pepohonan
sekilas kulihat mawar merah dihalaman sana
ingin rasanya kupetik mawar merah yang indah nan menawan
dan kuberikan padamu duhai perempuanku

Namun sejenak ku berpikir…
Bukan..bukan hanya mawar merah
lebih dari itu, ingin kusertakan untukmu Al-qur’an dari mekah
yang kan iringi cinta ini kelak hingga merekah dan bersemi indah
dalam iringan ridho dan balutan barokah

apalah artinya mawar itu tanpa senyum manismu?
apalah artinya mawar itu tanpa lembut tutur katamu?
apalah artinya mawar itu tanpa indah tatap matamu?
apalah artinya mawar itu tanpa hangatnya kasih sayangmu?

Dinda.. mawar itu kan berarti dan nampak lebih indah dan mewangi
saat kau ada disisi tuk temani diri arungi hari
menggapai keridhoan dan barokah Ilahi Robbi…


Jakarta 22-11-2009
seiring dingin yang menyergap, kerinduan itu semakin meresap



4 komentar:

  1. barusan dapet link dari FS
    ternyata anak TN juga,
    apakah kita satu angkatan?

    mas skalian izin sy taut y blognya...

    BalasHapus
  2. yoi....TN juga, sampeyan kakak kelas saya mungkin ya...^_^

    sumonggoh di taut....

    BalasHapus
  3. hujan selalu memberi inspirasi
    kalo kata teman hujan itu timing yg temaram gelap dan sedih_katakan saja let the rain wash away!!!
    _pencinta hujan_

    BalasHapus