Kali ini saya hanya ingin berbagi cerita dengan para pengunjung blog ini (baca : CURHAT)...^_^
23 Januari 2011
Hari ini kupacu motorku menuju sebuah kota tentangga yang beberapa kali sudah kukunjungi. Agak tidak sesuai dengan rencana awal, karena awalnya hari ini saya dan ibu tercinta berencana mengunjungi rumah calon mertua, dengan maksud menanyakan kelanjutan kapan hubungan saya dan anaknya dapat resmi dan hahal dalam ikatan pernikahan, karena sudah berselang satu bulan saya melamar anaknya. Semakin mendekati rumahnya entah mengapa perasaan dag dig dug alias grogi masih saja ada dalam hati, sembari melafazkan doa dari lisan ini sepanjang perjalanan semoga nanti tidak ada salah ucap yang menyinggung calon mertua.
Sekitar pukul 10 lebih pagi itu sampailah diri ini dirumahnya, calon ibu mertua yang membukakan pintu, dan setelah duduk dia keluar ikut duduk bersamaku dan ibunya (duduknya berseberangan lho ya....) dan dari obrolan pembuka kuketahui bapaknya sedang pergi memancing bersama adiknya yang kebetulan sedang libur semesteran. Singkat cerita menjelang pulang kusampaikanlah maksud kedatanganku pada hari itu (bapaknya sudah bergabung). Di hadapan kedua orang tuanya kutanyakan bagaimana kelanjutan dari lamaranku kemarin, kapan ku bisa menikahi anak gadisnya itu, lalu oleh bapaknya dijawab bahwa prinsipnya untuk hal baik seperti ini haruslah disegerakan, lebih cepat lebih baik, kata beliau, namun dengan berbagai pertimbangan bagaimana kalau akad nikah saja dahulu dan untuk resepsi menyusul kemudian...."Yes, Alhamdulillah, cocok klo begitu" teriak girang dalam batin saya.
"Jadi bagaimana kalau akhir bulan ****** atau awal bulan ******? mas Luthfi setuju?"
"Baik pak kalau memang seperti itu jalan tengahnya, saya setuju, nanti saya sampaikan ke ibu saya" jawabku
Walhasil perjalan pulangku kulantunkan salah satu nasyid berjudul hari bahaia sembari tak henti hati ini bersyukur pada Alloh...padahal sebelum berangkat sudah kusiapkan kalimat negosiasi jika pihak sana mengetengahkan pilihan yang terlalu lama waktunya, tapi qodarulloh dimudahkan oleh Alloh.
Sesampainya di rumah ku ceritakan hasil kunjunganku tadi, dan ibu sepertinya masih keberatan jika harus akad dahulu, kenapa ndak dibarengin sama resepsi sekalian? begitu tanya ibu, namun sebelum keberangkatanku kembali ke ibukota beliau bilang "ya sudah klo maunya seperti itu"...plong...agak tenang sekarang...^_^
27 Januari 2011
Sepulang dari masjid setelah menunaikan sholat isya, ku telpon ibu, menanyakan kabar dan menyapanya serta menanyakan masalah rencana pernikahanku dan ternyata ibu masih keberatan, beliau mau mencoba mebicarakan lagi dengan pihak calonku bagaimana kalau akad dan resepsi dijadikan satu namun waktunya diundur lagi...langsung saja kembali hati ini gelisah, bunga bahagia yang kemarin-kemarin memenuhi hati ini tiba-tiba saja layu....ku coba memberi pengertian kepada ibu, bahwa tak masalah kalau akad dulu, agar diriku jadi lebih tenang, namun ibu masih saja berkeras...walhasil perjuanganku melobi ibundaku masih harus berlanjut....dan sebagaimana kemaren Alloh beriku Kemudahan berupa jalan tengah dari keluarga sang calon, kini Alloh beriku lagi ujian, namun kembali aku yakin bahwa dibalik ujian ini pasti akan ada Kemudahan...yakin...
oleh karenanya, mohon doa dari blogger-blogger semua ya, semoga Alloh mudahkanku untuk melobi ibunda, agar tak ku tergesa-gesa namun juga tak menunda-nunda untuk menyempurnakan separuh agama...lanjutan ceritanya ada di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar