Saat kudengar musibah kecelakaan menimpamu, ingin segera ku tahu bagaimana kabarmu disana, ingin ku menjadi yang ada disampingmu saat itu, namun syariat membatasi kita. Ingin sebenarnya ku menemani hari-harimu menjalani terapi agar engkau dapat kembali berjalan seperti sedia kala, ingin ku memapahmu, namun tetap ku tak bisa, karena syariat membatasi kita, diri ini belum halal untuk itu semua, hingga hanya doa yang dapat kupanjatkan kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, semoga engkau segera diberi kesembuhan.
Sedih kurasa saat ku tahu kabar bahwa kau kecelakaan disana. Ingin rasanya jua kurasa derita yang sedang melandamu, ingin rasanya menjadi seorang yang ada disisimu untuk menguatkanmu, namun lagi-lagi ku belumlah halal untuk semua itu. Apapun yang nantinya terjadi padamu, sudah ku tekadkan dalam hati bahwa ku kan tetap setia menantimu dan menerima adamu, karena ku memilihmu karena Alloh, ku memilihmu dalam istikhoroh, untuk menjadi pendampingku kelak.
Aku tak mengerti mengapa kau tak memberi kabar padaku, hingga ku mengetahui engkau kecelakaan 2 pekan setelah kejadian, sangkaku, mungkin kau tak ingin diri ini khawatir, jika memang begitu adanya, maka semakin kuat dan mantap ku memilihmu menjadi pendampingku kelak, walau jika memang Alloh menakdirkan kita berjodoh, jangan pernah ada sedih yang kau simpan dariku, karena ku tak ingin sedihmu hanya kau yang merasa. Kelak jika Alloh telah menyatukan kita dalam janji suci pernikahan, maka sedihmu adalah sedihku, bahagiamu adalah bahagiaku, senyum ceriamu adalah penawar lelah yang kurasa, dan biarkan diriku menjadi pendengar yang baik atas segala hal yang ingin kau ceritakan.
Kini saat kau tengah berjuang untuk dapat berjalan kembali seperti sedia kala, ada jua rasa lelah yang kau rasa ku berusaha untuk merasakannya….
Maafkan diri ini yang tak dapat hadir disisimu saat sulit seperti ini, bukan karena ku tak ingin, namun karena ku hanya ingin tetap mewujudkan niatan untuk menikahimu dalam batasan syariat Alloh Subhanahu wa ta’ala hingga kelak pernikahan kita dipenuhi oleh barokah, rumah tangga yang kita bina menjadi rumah tangga yang sakinnah, mawaddah wa rohmah, dan cinta yang kita tersemai diantara kita menjadi cinta yang mendatangkan cinta Alloh Subhanahu wa ta’ala….
Jakarta , 15 Agustus 2010
-saat seorang yang tengah dirindu untuk mendampingi diri mendapat cobaan dari Alloh Subhanahu wa ta’ala-
hmm.... sabar bro!
BalasHapussiap mas...
BalasHapus