Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni). Hadits ini dishahihkan oleh al Albani didalam “ash Shahihah” nya.
Sudahkah kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan Seberapa manfaatkah diri kita saat ini bagi orang lain di sekeliling kita? Mungkin itulah pertanyaan yang seharusnya menjadi pengisi benak kita setiap hari, agar menjadikan kita memiliki motivasi lebih dari hari ke hari untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi pribadi yang menjadi paling baik yaitu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain seperti disebutkan Rosululloh dalam hadits diatas. Jikalau diibaratkan sebagai suatu benda, semakin tinggi nilai manfaat benda tersebut maka semakin berharga untuk kita miliki dan kita akan merasa sangat kehilangan jika benda itu hilang dari kita, begitu juga dengan manusia, semakin tinggi nilai manfaat dirinya bagi orang lain maka akan semakin bernilai dirinya dihadapan manusia yang lain, jangan sampai adanya kita di dalam keluarga atau dalam hidup bermasyarakat tidak mempunyai nilai apa-apa sehingga ketika kita meninggal mereka tidak merasa kehilangan kita. Dan manusia dengan anugerah akal dari Alloh Azza wa jalla masih terus dan selalu mempunyai kesempatan serta waktu untuk meninggikan nilai manfaatnya bagi manusia yang lain entah itu dalam lingkup yang paling kecil yaitu dalam sebuah keluarga sampai lingkup yang besar yaitu ummat, bangsa dan negara.
-terinspirasi oleh perkataan seorang Direktur baru pada saat Ceramah Pengarahan beliau kepadaku dan teman yang lain-
Makasih ya, postingnya' semoga bisa aku sampaikan kepada yg lain lewat kultum di musholah....
BalasHapusmenjadi manusia bermanfaat bagi orang lain emank susah..
BalasHapus