Selasa, 26 Januari 2010

Sukses dunia dan akherat

Suatu ketika, belum lama ini, tepatnya saat pertama kali masuk kuliah di tahun 2010, seperti biasanya seorang dosen baru dengan mata kuliah yang baru ada di semester ini juga, sebelum memulai perkuliahan terlebih dahulu kamu (mahasiswa) dan beliau (dosen) mengawali pertemuan tersebut dengan saling berkenalan. Beliau mnegabsen nama kami masing-masing, menanya asal darimana, dan apa cita-cita kami masing-masing. Disinilah yang menarik, karena saya menjadi tahu apa cita-cita teman-teman saya, dan tiba giliran saya, maka saya pun menjawab “cita-cita saya adalah sukses dunia dan akherat bu…”. Sukses dunia dan akherat, seperti apa sieh itu? Disini saya ingin sharing mengenai hal ini, dan mohon masukan atau koreksi jika ada dari pemahaman saya yang kurang benar.

Sukses dunia dan akherat, dari perpaduan katanya disana jelas sekali terdapat dua sukses yang ingin dicapai yang mana antara keduanya ada korelasinya, yang pertama adalah sukses dunia. Seperti apa sieh sukses dunia itu? Sukses dunia manusia yang satu dengan manusia yang lain akan jadi berbeda-beda, karena ada parameter bagi seseorang untuk menjadikan dirinya bisa dikatakan sukses dunia, dan parameter itu ditentukan oleh masing-masing individu yang bias jadi akan saling berlainan. Mungkin ada yang memasang parameter harta (kaya, punya rumah yang lapang, mobil, dsb), ketika itu semua ia dapatkan maka ia telah sukses dunia, ada juga yang memasang parameter ketentraman, keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah, dan rohmah, ketika itu telah ia rasakan dan dapatkan maka ia pun bisa dikatakan telah sukses dunia. Itulah kesuksesan dunia, akan berbeda-beda tiap individu tergantung pada apa yang menjadi parameter mereka untuk menentukan sukses dunia.

Sukses akherat, seperti apa sukses akherat ini? Kalau untuk sukses akherat saya rasa hampir semua orang, khususnya kaum muslimin parameternya sama, yaitu ampunan dan keridhoan Alloh serta menjadi penghuni surga-Nya, inilah sukses terbesar kita. Lalu orang-orang seperti apa yang akan meraih sukses akherat ini, dalam Al-qur’an banyak telah Alloh sebutkan siapa-siapa saja yang akan meraih kesuksesan akherat ini, salah satunya dalam surat Ar-Ra’d ayat 20-23 disana Alloh Subhanahu wa ta’ala
menyebutkan orang-orang yang sukses akherat, sebagai berikut :
•orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian (ayat 20)
•orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (silaturahim) dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (ayat 21)
•orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya (ayat 22)
•orang-orang yang mendirikan shalat (ayat 22)
•orang-orang yang menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta (ayat 22)
•orang-orang yang menolak kejahatan dengan kebaikan (ayat 22)
mengapa orang-orang diatas dikatakan sebagai orang yang sukses akherat? Di akhir ayat 22 disebutkan bahwa “…orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),” dan di ayat 23 lah kita tahu bahwa mereka adalah orang yang sukses akherat “(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu” (QS. Ar-Ra’d 23). Inilah sukses terbesar kita.

Akan menjadi elok sekali jika kita bisa mengkorelasikan sukses dunia dengan segala macam parameternya dengan sukses akherat. Apa yang kita inginkan dalam sukses dunia seyogyanya menjadi jalan kita untuk meraih sukses akherat yang kekal. Ketika parameter sukses dunia kita adalah harta, maka saat memperoleh harta itu lakukanlah cara yang ahsan yang tidak melanggar syariat agama dan harta yang diamanahkan kepada kita, gunakan untuk mendapatkan keridhoan Alloh dengan mengeluarkan zakat, infaq dan sodaqoh. Dan satu hal lagi, akan menjadi suatu keindahan ketika anak-anak kita ditanya apa cita-cita mereka, maka dielakangnya ada kata-kata “yang sukses dunia dan akherat”. Seperti misalnya anak kita bercita-cita menjadi seorang presiden, maka kita tanamkan kepadanya bahwa jadilah presiden yang sukses dunia dan akherat, sukses dunia adalah ketika ia bias memakmur dan mensejahterakan rakyat yang dipimpinnya, berlaku adil dan amanah, serta sukses akherat adalah ketika Alloh ridho kepadanya atas apa yang telah ia lakukan dengan kekuasaan yang diamanhkan kepadanya saat menjadi presiden dulu di dunia.
Wallohu a’alam.



Sukses dunia dan akherat

Suatu ketika, belum lama ini, tepatnya saat pertama kali masuk kuliah di tahun 2010, seperti biasanya seorang dosen baru dengan mata kuliah yang baru ada di semester ini juga, sebelum memulai perkuliahan terlebih dahulu kamu (mahasiswa) dan beliau (dosen) mengawali pertemuan tersebut dengan saling berkenalan. Beliau mnegabsen nama kami masing-masing, menanya asal darimana, dan apa cita-cita kami masing-masing. Disinilah yang menarik, karena saya menjadi tahu apa cita-cita teman-teman saya, dan tiba giliran saya, maka saya pun menjawab “cita-cita saya adalah sukses dunia dan akherat bu…”. Sukses dunia dan akherat, seperti apa sieh itu? Disini saya ingin sharing mengenai hal ini, dan mohon masukan atau koreksi jika ada dari pemahaman saya yang kurang benar.

Sukses dunia dan akherat, dari perpaduan katanya disana jelas sekali terdapat dua sukses yang ingin dicapai yang mana antara keduanya ada korelasinya, yang pertama adalah sukses dunia. Seperti apa sieh sukses dunia itu? Sukses dunia manusia yang satu dengan manusia yang lain akan jadi berbeda-beda, karena ada parameter bagi seseorang untuk menjadikan dirinya bisa dikatakan sukses dunia, dan parameter itu ditentukan oleh masing-masing individu yang bias jadi akan saling berlainan. Mungkin ada yang memasang parameter harta (kaya, punya rumah yang lapang, mobil, dsb), ketika itu semua ia dapatkan maka ia telah sukses dunia, ada juga yang memasang parameter ketentraman, keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah, dan rohmah, ketika itu telah ia rasakan dan dapatkan maka ia pun bisa dikatakan telah sukses dunia. Itulah kesuksesan dunia, akan berbeda-beda tiap individu tergantung pada apa yang menjadi parameter mereka untuk menentukan sukses dunia.

Sukses akherat, seperti apa sukses akherat ini? Kalau untuk sukses akherat saya rasa hampir semua orang, khususnya kaum muslimin parameternya sama, yaitu ampunan dan keridhoan Alloh serta menjadi penghuni surga-Nya, inilah sukses terbesar kita. Lalu orang-orang seperti apa yang akan meraih sukses akherat ini, dalam Al-qur’an banyak telah Alloh sebutkan siapa-siapa saja yang akan meraih kesuksesan akherat ini, salah satunya dalam surat Ar-Ra’d ayat 20-23 disana Alloh Subhanahu wa ta’ala
menyebutkan orang-orang yang sukses akherat, sebagai berikut :
•orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian (ayat 20)
•orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (silaturahim) dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (ayat 21)
•orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya (ayat 22)
•orang-orang yang mendirikan shalat (ayat 22)
•orang-orang yang menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta (ayat 22)
•orang-orang yang menolak kejahatan dengan kebaikan (ayat 22)
mengapa orang-orang diatas dikatakan sebagai orang yang sukses akherat? Di akhir ayat 22 disebutkan bahwa “…orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),” dan di ayat 23 lah kita tahu bahwa mereka adalah orang yang sukses akherat “(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu” (QS. Ar-Ra’d 23). Inilah sukses terbesar kita.

Akan menjadi elok sekali jika kita bisa mengkorelasikan sukses dunia dengan segala macam parameternya dengan sukses akherat. Apa yang kita inginkan dalam sukses dunia seyogyanya menjadi jalan kita untuk meraih sukses akherat yang kekal. Ketika parameter sukses dunia kita adalah harta, maka saat memperoleh harta itu lakukanlah cara yang ahsan yang tidak melanggar syariat agama dan harta yang diamanahkan kepada kita, gunakan untuk mendapatkan keridhoan Alloh dengan mengeluarkan zakat, infaq dan sodaqoh. Dan satu hal lagi, akan menjadi suatu keindahan ketika anak-anak kita ditanya apa cita-cita mereka, maka dielakangnya ada kata-kata “yang sukses dunia dan akherat”. Seperti misalnya anak kita bercita-cita menjadi seorang presiden, maka kita tanamkan kepadanya bahwa jadilah presiden yang sukses dunia dan akherat, sukses dunia adalah ketika ia bias memakmur dan mensejahterakan rakyat yang dipimpinnya, berlaku adil dan amanah, serta sukses akherat adalah ketika Alloh ridho kepadanya atas apa yang telah ia lakukan dengan kekuasaan yang diamanhkan kepadanya saat menjadi presiden dulu di dunia.
Wallohu a’alam.