Rabu, 25 Februari 2009

Muhasabah Diri....

Ya Alloh....
entah kenapa hari ini ada perasaan tak menentu dihati, ada perasaan yang tak mengenakkan di hati ini. Pikiranku langsung menuju ke rumah di kampung, apakah ada sesuatu yang terjadi disana? Kucoba menelpon HP ibuku, namun ta ada jawaban, lalu kucoba menelpon adik pertamaku, sama, tidak ada jawaban, begitu juga dengan adik kedua, sampai akhirnya ku telpon ke nomor rumah, Alhamdulillah diangkat dan setelah kutanyakan apakah semuanya sehat, ibuku menjawab semua dalam keadaan sehat.
Alhamdulillah Ya Alloh....

Namun apa yang menjadikan hati ini serasa berbeda suasananya dengan hari-hari kemarin?
Ku hanya bisa berdzikir menyebut nama-Nya, yang membuatku lebih tenang dari sebelumnya...
Ya Alloh....
Ada apa ini...
serasa ingin tertumpah air mata ini dengan kondisiku kini.
sejenak kuhela nafas panjang, lantas rasa syukur muncul di hati, bahwa Alloh masih memberiku kesempatan untuk bernafas, dan artinya masih ada kesempatan buatku untuk bertobat dan memperbaiki diri. Lalu sepintas melintas dalam pikirku, bagaimana kalau jatah hidupku hanya sampai hari ini?
Ya Alloh...
dosaku masih terlalu banyak dibanding amalku, penghambaanku pada-Mu,
masih banyak amanah yang belum tertunaikan...
ijinkan ku Ya Alloh tuk meminta maaf kepada orang yang pernah kudzolimi
ampuni aku Ya Alloh, berikan kesempatan padaku untuk bertobat....

Mengapa ada rasa yang ku pun tak tahu apa namanya menyelinap di hati?
Sendiri di kota besar, jauh dari keluarga, apakah itu yang buat suasana hatiku jadi tak menentu?
Ataukah ku sedang berada pada titik jemu dengan rutinitas harianku?

Ya Alloh...
saat kuliah kutemukan kedekatanku dengan-Mu, masih terngiang dalam ingatanku, begitu syahdunya malam-malam ketika itu, di masjid yang sederhana, yang menjadi bagian dalam kisah hidupku, dalam kesunyian malam, ku bersimpuh memohon ampunan-Mu, meleleh air mata ini mengingat begitu banyak nikmat dari-Mu, namun banyak juga ku bermaksiat terhadap-Mu. Namun kini ketika kehidupanku menjadi lebih baik, diri ini justru merasa menjauh dari-Mu, malam-malamku kini tak syahdu seperti dulu, rasa capek dan kantuk mendominasi malam-malamku, mengalahkan keinginan untuk bersimpuh memohon ampunan-Mu.
bukankah memang dunia inilah tempat kita capek, tempat kita berjuang?
kalau ingin santai, nanti di surga, begitu bukan?
Ehm...
sudah tahu seperti itu namun mengapa diri ini masih seperti ini, gerutuku dalam hati.

Sepanjang hari ini memang tawa dan canda menghiasi, namun entah kenapa menjelang ashar tadi hatiku seperti ini....
Apakah titik noda maksiat di hatiku telah menutupi cahaya lentera hati?
Lama ku merenung, mencari tahu apa yang sedang terjadi pada diriku, sampai-sampai pekerjaanku agak terbengkalai....

Ya Alloh....
Ampuni hamba-Mu yang hina ini
Ampuni dosa-dosaku
baik yang kusengaja ataupu yang tak kusengaja
baik yang terang-terangan ataupun yang tersembunyi
baik yang kuketahui ataupun yang tak kuketahui

Ya Alloh...
kepada siapa ku kan mengadu selain kepada-Mu
ketika jauh dari keluarga
ketika teman-temanku sudah hidup dalam dunia mereka....

ku coba menyunggingkan senyum tuk mengurangi kegalauan di hati ini...
namun senyum ku terasa hambar....

Alhamdulillah sedikit ada rasa lega ketika kesejukan air wudhu membasuh tubuh ini, dan ketika ku bertakbir, melakukan kewajibanku sebagai hamba, kurasakan memanas mata ini, ingin rasanya menunmpakan air mata yang telah lama tertahan, namun entah mengapa sulit meluncur air mata ini, apakah karena egoku? rasa malu ku? atau kemunafikan ku?

Ehm...
kembali kuhela nafas panjang....
kubiarkan sinergi jemari dan pikir ini bekerja, mencari dan menyusun kata yang melukiskan suasana hatiku ini....
perlahan menyusuri barisan kata-kata, menyeleksi kata yang menggambarkan suasana hati,
ingin ku menangis dan berteriak untuk menghempaskan beban di jiwa, namun tak kuasa ku lakukannya...
tulisan adalah cara lain untuk menghempaskan beban ini, terlalu panjang jika kulukiskan suasana hati ini dengan tulisan, namun paling tidak dengan tulisan sederhana ini kuharap bisa mengurangi beban ini...
Ya Alloh Dzat Yang Maha Perkasa
kuatkanlah hamba-Mu dalam menempuh jalan menuju ampunan, ridho dan surga-Mu
Ya Alloh Ya Rohman Ya Rohiim...
nikmat-Mu terus kurasa, walaupun banyak ku berdosa....
Ya Alloh jadikan ku hamba-Mu yang pandai bersyukur.....
Matikanlah hamba dalam keadaan muslim...
Karuniakanlah kepadaku khusnul khotimah...

Aamiin...



Jakarta, 25022009, 17.30....

Untukmu Bidadari Hatiku....

Aku adalah aku…
Aku hanyalah insan biasa
Aku hanyalah manusia yang lemah dan hina
Yang tak pernah luput dari salah dan dosa
Tak terhitung tebalnya daki-daki dosa yang melumuri diri
Adakah cukup airmata ini
Tertumpah menyesali khilaf diri
Namun ku tak kan lelah memohon ampunan-Mu ilahi robbi

Aku bukanlah seorang penyair…
Yang dapat menyusun kata menjadi indahnya puisi
Ku hanyalah seorang insan yang sedang mencari arti
Di balik puisi kehidupan ini
Aku suka bermimpi…
Namun ku tak mau hanya menjadi seorang pemimpi
Ku ingin impian mewujud nyata
Dengan rahmat-Mu ya Alloh, doa dan usaha
Aku bukanlah seorang pujangga…
Yang dapat melukiskan indahnya cinta dengan kata
Ku hanya ingin berikan keindahan cinta
Kepada Bidadari hati yang bersedia menerima
Dalam ikatan suci kita hidup bersama


Ku sadar…
Ku tak seperti yang kau harap duhai bidadari hatiku
Namun ku kan berusaha tetap menjaga dan melindungimu
Ku kan berusaha tuk terus membahagiakanmu
Karena kaulah tulang rusukku yang selama ini kucari
Yang kan lengkapi diri ini
Kaulah yang kelak kan temaniku nahkodai bahtera ini
Dengan layar cinta dan hembusan angin kasih sayang
Kita arungi luasnya samudera kehidupan menuju keridhoan ilahi robbi

Ku sadar…
Kan kita jumpai riak-riak, gelombang dan tak jarang badai kehidupan menghantam bahtera ini
Itulah kehidupan duhai bidadariku, akan ada ujian yang kan selalu mengiringi
Namun dengan keteguhan cinta, kesabaran dan kelapangan dada
Yang bernaung dibawah barokah dan ridho ilahi
Harapku kan dapat kita lalui ujian ini…

Ujian bukanlah musuh kehidupan,
Ujian membawa hidup menuju kedewasaan…
Duhai bidadari hatiku
Tunggulah diri ini melabuhkan cinta di dermaga hatimu…

Selasa, 24 Februari 2009

Rembulan hati...

Kelam terasa langit malam ini,
Tiada rembulan yang menghiasi,
Begitupun adanya langit hati,
Kelam jualah yang terasai,
Inginku tersinari cahayamu rembulan hati,
Yang kan buat hidupku lebih berarti,


Haruskah kulari agar kudapat miliki cahayamu duhai rembulan hati?
Ataukah kutunggui sampai kau muncul dengan binar kilaumu?
Kini ku terpenjara dalam sepi,
Dibalik jeruji kesunyian hati,
Yang entah kapan harus kuakhiri…


Namun ku tak kan berhenti bermimpi,
Tuk keluar dari sepi dan sunyi ini,
Ku tak kan lelah tuk berlari,
Agar dapat kunikmati,
Kilau cahayamu duhai rembulan hati…

(Terinspirasi dr nasyid ‘rembulan di langit hatiku’ by seismic…)

Senin, 23 Februari 2009

Ketika sepi menyapa diri...

Kala senja menyapa sore itu
terasa sesuatu bergejolak di dalam jiwa
suasana hati jadi tak menentu
ku bertanya mengapa, namun tak kutemui jawabannya

Kupandang langit diluaran sana
mendung dan rintik hujan menghiasi
Kucoba meraba sisi dalam hati
berhiaskah mendung didalamnya?
tetap tak kutemui jawabannya

Kala lelah ku bertanya
muncul di lubuk hati
kesepian dan kesendirian telah menghuni
menghadirkan kerinduan yang tak terperi

dan kusadari kini
kesepian dan kesendirian
membuat ku masih terduduk menanti disini
entah bertahan sampai kapan

Merindu ku...
akan rasamu
Menanti ku...
akan hadirmu
Mengharap ku...
akan kasihmu

Kemanakah harus kucari
Cintamu duhai bidadari hati
Yang terus menggelayut dalam pikir ini
yang kan mengisi salah satu sudut ruang hati

Ingin ku berlari
mengejar cahaya cintamu
namun kemana harus kulangkahkan kaki
kala nampak samar bayangmu

dengan kesabaran dalam hati
ku kan terus menanti
hadirmu bidadari hati
bersama kita gapai keridhoan ilahi rabbi....

Ni die hasil jepretan di kawah putih...

ni die kawah putihnye, sayang pas nyampe sono kabutnya dah mulai turun, so kagak bisa melihat keindahan seluruh kawah...
Disana ada tempat buat duduk-duduk juga lho....
mejeng dulu dah, di lokasi kawah hehehe (narsis mode on)....
kawah yang tertutup kabut....
ni area parkir di deket kawah, ternyata kagak cuman plat B doank, plat D juga banyak lho....

ketika anda akan ke Situ Patenggang akan disuguhi pemandangan kebun teh yang manteb abis....
cakep coy....
Subhanalloh....

Jalan-jalan Asyik ke Ciwidey..

Sabtu, 21 Februari 2008

Hari ini ane berencana bakal jalan-jalan ke Ciwidey, tempat yang telah lama jadi inceran ane buat represing, setelah kemaren-kemaren dah ke Pulau Pramuka, yang artinya ntu Wisata Nusa, sekarang saatnya Wisata Pegunungan. Bangun pagi-pagi, sholat subuh terus langsung nyetrika baju nyang mau dipake, abis itu mandi and langsung siap-siap dech berangkat. Oh ya, perjalanan ane ke Ciwidey ditemenin ma temen kos ane, and ni perjalanan kagak make mobil pribadi ato motor, tapi kite mau nyoba berpetualang naek kendaraan umum, berbekal info yang didapet dari internet meluncurlah kite ke Ciwidey.

07.06
Setelah nyiapin segala perlengkapan (ceile, segala perlengkapan, kayak mau kemane aje...) kayak jaket and payung (coz dari info yang didapet disono dingin banget apalagi sekarang lagi musim ujan...) kite menuju ke UKI dari kalibata naek metromini 64.
kagak butuh waktu lama buat nyampe ke UKI, paling sekitar 8-10 menitan, nyampe dah ke UKI and tinggal nyari Bus ke bandung. Sempet salah tempat kite nunggu, coz ternyata di tempat pertama kite nunggu Bus-nya kagak langsung ke Bandung, tapi ke Lebak Bulus dulu, walhasil dari hasil tanya ma pedagang kite ditunjukin dah tempat nyang mane Bus-nya langsung menuju tol.

08.08
Lumayan lama kite nunggu Bus ke Bandung, hampir 45 menitan-lah kite nunggu sampe akhirnya Bus yang ditunggu dateng juga. Ehm...mau sebut merk kagak enak, yo wis nyang pasti Bus nyang kite tumpangi ni ternyata kelas eksekutif bro, kite perlu ngerogoh kocek kite Rp 50.000 buat sampe ke Bandung.

10.10
Perjalanan sekitar 2 jam, akhirnye kite nyampe dah di Bandung, tepatnye di Terminal Leuwipanjang, buat ane ni kali kedua ane berkunjung ke Kota Kembang ni. Begitu sampe ternyata perut kite kagak mau diajak negosiasi karena emang dari Jakarta kite belum sarapan, perut baru diganjel ma gorengan nyang kite beli pas di UKI, akhirnye kite cari dah warung-warung di terminal situ. Setelah makan, kite cari dah tu Bus yang bakal nnganterin kite ke Ciwidey, karena kemaren ane dah nanya ma temen yang kerja di Bandung, maka tak butuh waktu lama buat kite nemuin Bus nyang dimaksud.
Perlu diketahui dari Leuwipanjang ada 2 angkutan yang bisa mbawa kite ke Ciwidey, pertama Bus Putra Setia, ongkosnya Rp 6.000,- and yang kedua Mobil L300 ongkosnya juga sama Rp 6.000,-

10.50
Bus udah dapet, eh ternyata kite masih kudu nunggu dulu, coz ni Bus baru jalan klo penumpangnye dah agak banyakan, ada 30 menitan kite nunggu sampe akhirnya Bus ni jalan menuju ke Ciwidey.
Ciwidey ntu sebenernya kota kecil sebelah selatan dari ibukota Kab. Bandung, Soreang. Perjalanan ke Ciwidey klo naek ni Bus makan waktu sekitar 2 jam, karena di pasar soreang ni Bus ternyata "ngetem" lagi buat nambah penumpang, ampun dech, kite nunggu hampir ada 1 jam kali, fiuh.....


12.45
Akhirnya nyampe juga di terminal cibereum, ciwidey.....
Ane kira make Bus ntu bisa langsung ke kawah putih ternyata ngga bro, walhasil kite harus naek angkot lagi buat bisa nyampe ke kawah putihnya, klo kita rombongan kira-kira 8-10 orang kita bisa charter tuh angkot, per orang paling kenanya Rp 15.000-Rp 20.000, itu angkotnya bersedia PP and nungguin selama kita di kawah putih, klo ngga mau nyarter, naek angkot itu sampe gerbang kawah Putih, paling Rp 6.000, tapi dari gerbangnya ke kawah Putihnya masih naek kendaraan lagi, and tuh kendaraan bakalan nganter ke Kawah Putih klo orangnya banyak, klo kayak kite kemaren cuman berdua doank, mana mau tuh angkutan nganterin sampe ke kawah putih, ongkos charter kite kemaren naek angkot Rp 80.000 buat 2 orang, PP, and di tungguin. And ni angkot sama juga, baru berangkat klo dah penuh, coz awalnya kite kagak mau nyarter, ada sekitar 1 jam kite nunggu, mpe ni angkot jalan....

15.00
ternyata perjalanan menuju ke kawah putih menantang euy!
buat yang baru bisa nyetir ane saranin mending kagak usah mbawa mobil dah, coz jalanannya nanjak berkelok-kelok and sempit lagi....
Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya sampe kita di Kawah putih, mau langsung ke lokasi kawah, ternyata perut dah keroncongan lagi, makan dulu dah akhirnya, di area parkir ada warung-warung makan, kayak nasi rames, sate ayam, sate kambing, jagung bakar juga ada....
dan kondisi pas kita sampe ke sana hujan, and dah mulai turun kabut, so dingin euy.....
selesai makan kite langsung dah menuju ke kawah putih, begitu sampe, subhanalloh...
cakep pisan euy!!!
luar biasa, cuman karena kita nyampe sana dah kesorean, kabut dah turun and tebel bro, jadi kagak bisa menikmati secara penuh keindahan Kawah putih, tapi kondisi kayak itupun dah manteb banget.....
dan yang ane heran, padahal ane dah make jaket dinginnya masih kerasa, disana kok banyak cewe-cewe make celana di atas lutut, udah gitu pakaiannya yang U can See lagi....
berat......
Satu hal yang menarik adalah di kawah ni aroma belerangnya begitu menyengat, apalagi klo kita deket-deket ma kawahnya, aroma belerangnya semakin menyengat...

16.00
Setelah puas, kite langsung menuju ke Parkiran buat balik lagi ke terminal cibereum, coz takut kesorean, ntar nyampe jakartanya kemaleman lagi.....
sebelum balik kite sempetin beli strowbery disono, karena baru pertama kali kite kesono kagak tau dech, klo ternyata mendingan kite beli yang kiloan aje, coz kite bisa milih mana yang bagus and mana yang jelek, klo beli yang bungkusan, biasanya dijual Rp 10.000- 4 kotakan kecil itu yang bagus cuman yang diatas doank, yang di bawah jelek-jelek,
So saran ane mending beli yang kiloan, ato klo bawa mobil sendiri mending mampir ke Kebun Strawbery petik sendiri yang banyak terdapat di pinggiran jalan menuju kawah putih.

17.00
sampe lagi di terminal cibereum, langsung kita sholat ashar and cari Bus buat balik ke Bandung, ternyata Bus Putra Setia yang ada disana, kagak nunjukin tanda-tanda bakal berangkat, so kite coba naek mobil L300.

17.30
Setelah nunggu setengah jam, mobil baru berangkat menuju ke Leuwi Panjang.

18.44
nyampe di leuwipanjang, and langsung sholat maghrib, lalu duduk bentar di masjid terminal, and setelah ntu nyari oleh-oleh buat orang-orang di kantor. Setelah dapet oleh-oleh langsung dah kite balik ke terminal cari Bus buat balik ke Jakarta.

20.00
kagak susah nyari Bus dari Bandung ke Jakarta, coz banyak Bus rute Bandung-Jakarta, sempet nunggu di Bus, akhirnya jam segini kita balik ke Jakarta.

22.00
Dua jam perjalanan make Bus, akhirnya sampe juga di Jakarta tepatnya di UKI, dari UKI kite naek angkot 19 ke kampung melayu terus nyambung lagi naek M16 buat sampe ke kalibata, karena metromini 64 dah kagak ada jam segini coy....

Alhamdulillah, akhirnya sampe juga ke Ciwidey
and ternyata bener-bener indah tu tempat, Subhanalloh....
itu baru didunia keindahannya, gimana di surga ya? pasti lebih amat sangat indah sekali, cuman jalan ke surga itu penuh onak dan duri bro, so kite kudu berjuang biar nantinye kite bisa berkumpul lagi di alam keabadian, alam akhirat, di surga-Nya Alloh Subhanahu wa ta'ala, aamiin

Saran ane, klo mau ke Ciwidey biar lebih leluasa mendingan bawa mobil sendiri dah, mau itu nyewa kek, ato emang punya mobil sendiri, coz bisa lebih leluasa, bisa berhenti sejenak di pinggir kebun teh, terus menghirup udara segar, menikmati aroma udara pegunungan, dan juga bisa mampir di kebun strawbery petik sendiri....
And yang berencana mau make motor ke Ciwidey, jangan lupa siapin Jaket, Jas Hujan, and sarung tangan, coz disana dingin banget, aseli dah....

Dah dulu ya, sekelumit perjalanan ane kali ini, lumayan banget represing buat melepas kepenatan setelah kerja 5 hari di Ibu Kota, bertemankan macet dan polusi, ntar kite sambung lagi di tempat yang berbeda....
InsyaAlloh...

^_^

Kamis, 19 Februari 2009

Selamat pagi Cinta.....



Selamat pagi Cinta...
kau buat pagiku semakin ceria
hadirmu dalam hidupku menambah warna

Selamat pagi Cinta...
denganmu kurajut mimpi dan asa
dengan semangat menggelora di jiwa
mewujud menjadi nyata

Selamat pagi Cinta...
hadirmu pesonakan binar bahagia
walau tak jarang karenamu jua tertumpah air mata

Selamat pagi Cinta...
hadirmu yang berbungkus keimanan dan keikhlasan
meredam segala kebencian meleburkan kemunafikan
menyunggingkan senyuman penuh ketulusan
hingga hati pun diliputi ketenangan

Selamat pagi Cinta...
denganmu kerinduan ini menyelusup di jiwa
menggelorakan rasa yang entah apa namanya

Selamat pagi Cinta...
hadirmu terjalin suatu ikatan
kekeluargaan,
kekerabatan,
persahabatan

Selamat pagi Cinta...
kau menjadi begitu bermakna
ketika keinginan memberi diatas keinginan untuk selalu menerima

Selamat pagi Cinta...
sejuknya embun pagi
sesejuk hadirmu di hati
mengurai rasa yang tak terperi
menjadi indah warna-warni pelangi


jakarta, 19022009 08.10
ketika cinta merasuk kedalam jiwa.....

Senin, 16 Februari 2009

Masih pantaskah ada kecemasan didalam diri?

Ahad sore kemarin, ada satu acara reality show televisi swasta yanga sangat berkesan di hati saya, dalam acara tersebut, ada seorang karyawati yang ingin merasakan hidup "sedikit susah" dengan tinggal bersama keluarga yang kekurangan. Di acara tersebut kepala keluarga yang dimaksud sudah tua, dan pekerjaannya adalah memperbaiki sepeda, dan membuatkan tangga dari bambu. Satu hal yang membuat saya tersentak dan tersadar akan kekhawatiran saya selama bulan ini adalah begitu tenang dan tak terisrat ketidakpuasan di raut muka sang kepala keluarga itu ketika menerima Rp 2.000 per sepeda yang ia betulkan. Dan begitu senangnya sang kepala keluarga ketika ia mendapatkan job untuk membuat tangga dari bambu. Bambu sebagai bahannya pun ia beli dari kebun tetangga seharga Rp 20.000, sedangkan keseluruhan ongkos yang akan terima dari pembuatan tangga tersebut Rp 30.000. Sungguh terlihat rasa tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, walaupun ia baru saja selesai mereparasi sepeda, dan hanya sejenak beristirahat untuk makan siang, ia pun langsung menuju ke kebun bambu milik tetangganya, dibwah rintik grimis, ia tetap harus menyelesaikan pesanan tangga itu, karena jika ia menunggu gerimis mereda maka anak istrinya tidaklah menunggu untuk dapat makan. Sang istri pun tak tinggal diam, ia membantu suaminya agar asap mengepul di dapur mereka, berjalan sekitar 4 km untuk mencari kerang kecil yang biasa hidup di sawah, untuk kemudian direbus dengan bumbu-bumbu dan di jual kembali. Trenyuh sang karyawati tadi, menyimak kehidupan keluarga tadi, begitupun diri ini, entah rasa apa yang merasuk kedalam jiwa ketika menyaksikan tayangan itu.

Ya Alloh, inikah cara-Mu untuk menyadarkan diriku yang dhoif ini?
ketika penghasilan tiap bulan sudah pasti, ketika lapar makanan apa yang kuinginkan pun terbeli, mengapa masih ada kecemasan didalam diri?
Sementara di luar sana tidak sedikit orang yang esok hari bahkan malam nanti pun tidak tahu apakah ada makanan untuk dirinya dan keluarganya....

Apakah masih pantas diri ini mengeluh dan khawatir?

Ya Alloh, kuatkan hambaMu ini untuk dapat hidup sederhana...
Ya Alloh karuniakanlah kepadaku istri yang sholehah yang mau hidup sederhana bersamaku...
Ya Alloh letakkanlah dunia di tanganku, jangan di hatiku...

Aamiin...

Rabu, 11 Februari 2009

Rindu...

Rindu...
Suatu kata yang tanpa permisi menyelusup kedalam hati,
Kata yang menjadi ekspresi gejolak yang ada didalam diri,

Rindu...
Kata yang menggambarkan adanya suatu dahaga,
Namun pertemuan membuatnya sirna,

Rindu...
Kini ia hadir di relung jiwa ini,
menghajatkan kehadiran sang bidadari hati,

Akankah ku harus terus memendam kerinduan ini?

Ketika pagi menyapa,
Di kala senja ku berada,
dan ketika malam telah tiba,
kerinduan ini semakin menggumpal di jiwa,

Kucoba tuk mengusir kerinduan ini,
Sejenak ia pun pergi,
namun tak lama ia datang kembali,

Lelah dan letih terkadang menghampiri,
karena kerinduan ini tak kunjung terobati,
Namun dengan keimanan di hati,
ku kan bertahan lewati ujian ini,

Rabu, 04 Februari 2009

Bangun Cinta atau Jatuh Cinta?

Belum pernah denger tuh istilah bangun Cinta, mungkin itu yang terlintas di pikiran anda ketika membaca coretan sederhana ini. Kalau begitu mari kita coba kupas sedikit kedua hal tersebut. Dengan suatu logika sederhana, sesuatu yang diawali kata “JATUH” akan terasa sakit, begitu juga dengan jatuh cinta, ketika kita jatuh cinta, namun tidak menemukan muaranya yaitu kebersamaan dengan sang kekasih dalam koridor batasan syariat yaitu pernikahan yang sah dan barokah, maka hal itu akan menyisakan luka di hati, beda halnya dengan sesuatu yang diawali dengan kata “BANGUN”, ada seberkas energi positif terpancar didalamnya. Bangun Cinta merupakan kerja kita untuk menumbuhkan cinta sehingga semakin hari, cinta itu semakin menjulang tinggi ujungnya, namun tetap kuat dan kukuh pondasinya. Sebuah tulisan dari Salim A Fillah dalam salah satu bukunya menyebutkan "Jika kita menghijrahkan cinta, dari kata benda menjadi kata kerja,maka tersusunlah sebuah kalimat peradaban dalam paragraf sejarah. Jika kita menghijrahkan cinta,dari jatuh cinta menuju bangun cinta,maka cinta menjadi sebuah istana, tinggi menggapai surga", maka sudah seharusnya kita jadikan cinta itu sebagai kata kerja, karena dengan begitu cinta itu akan membuahkan suatu hasil yang dapat menenangkan dan memuaskan hati kita.

Seorang teman pernah berujar "jika kita jatuh cinta dengan orang yg kita nikahi itu adalah kemungkinan, namun jika kita bangun cinta dengan orang yg sudah kita nikahi itu adalah kewajiban. Lalu apakah salah jika kita jatuh cinta?
Memang tidak salah saudaraku, namun jika jatuh cinta ini tidak menemukan muaranya yang pas, atau harus bermuarakan dalam kubangan lumpur yg menyesakkan, bukankah malah menjadi penderitaan?
Lain halnya jika jatuh cinta itu bermuarakan dalam suatu muara yang pas, seperti diungkapkan diatas, yaitu pernikahan yang sah dan barokah, jika kita ibaratkan seperti pertemuan samudera yg bersih,dengan hangatnya air laut, maka jatuh cinta itu akan berkembang mejadi sebuah koloni kehidupan yang mendamaikan setidaknya sedap dipandang mata,hati,dan pikiran coba tengoklah sejenak kehidupan muara di pantai, ada rindangnya bakau, ada indahnya kicau burung pantai, ada debur ombak halus, ada angn sepoi, ada pasir halus, dan ada hal-hal lain yang dapat menenangkan jiwa kita, itulah jatuh cinta yang benar, tergantung bagaimana muaranya dan bagaimana kita mengalirkannya, mengalirkan kalbu ini ke Muara yg terbaik yaitu Pernikahan yang sah dan barokah. Dan bagaimana mengupayakan gemuruh cinta di hati ini dari yang kita awali dengan Bangun Cinta menjadi Jatuh Cinta…Jatuh Cinta yang tak lagi terbalaskan dengan sakit di hati….

Jatuh Cinta yg hakiki karena Alloh Subhanahu wa ta’ala.

Jazakalloh khoiron katsiron kepada akh pani yang bersedia berdiskusi, afwan ane tulis kembali pemikiran antum disini.